Sabtu, 01 Agustus 1998

Armageddon

Cast: Bruce Willis, Billy Bob Thornton, Ben Affleck, Steve Buscemi, Liv Tyler
Director: Michael Bay
Writers: Robert Roy Pool, Jonathan Heinsleigh, JJ. Abrams, Tony Gilroy, Shane Salerno
Release Date: 1 Juli 1998


Jika kita melihat kelangit, kita akan menemukan banyak hal menarik. Alam semesta terus bergerak, berubah sebagaimana kehidupan. Banyak fenomena menarik di langit, saat mellihat asteroid yang bergerak di langit sangat indah. Tidak seperti matahari, planet dan bulan, asteroid yang bergerak, terus berubah, jika mereka muncul di langit malam terlihat sangat indah dan dinamis. Banyak hal yang bisa di kaji dari asteroid, orang mengaitkan kepunahan dinosaurus adalah dampak dari asteroid besar yang menabrak bumi. Jika teori ini benar, ini merupakan hal menakutkan, kita akan membayangkan jika asteroid dengan ukuran besar menabrak bumi kekuatannya akan menghabiskan spesies yang ada di muka bumi.

dilihat secara nyata, bahwa asteroid  adalah puing-puing bergerak serta membuat aktifitas. Tidak seperti planet, bulan atau bintang, Pergerakan asteroid memungkinkan bahwa sebuah asteroid bisa memukul bumi ini adalah sebuah kesimpulan masuk akal dan nyata, ada banyak didokumentasikan kasus asteroid kecil memukul bumi meskipun dengan ukuran kecil, meskipun memiliki ukuran kecil, pukulan asteroid mampu membuat kawah yang cukup mengesankan di permukaan bumi.

Banyak cerita tentang asteroid yang melahirkan ide banyak cerita fiksi ilmiah menambahkan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan asing menaiki asteroid dating ke bumi dan memulai sebuah “perang dunia” . Menangkap banyak cerita melahirkan imajinasi dan ketakutan para penggemar fiksi ilmiah dan masyarakat umum adalah asteroid lain memukul bumi yang dapat menyapu kehidupan seperti diduga terjadi pada dinosaurus.

film “Armageddon” adalah sebuah cerita yang didasarkan pada ide dan konsep yang entah bagaimana manusia bisa mencegah bencana itu dengan teknologi. Mungkin ini adalah cara terbaik untuk menahan ketakutan dengan menggantinya dengan berbagai sains fiksi ilmiah.

Ceritanya berawal ketika sebuah stasiun angkasa luar di orbit bumi yang sedang dalam misi perbaikan dengan pesawat ulang alik, ketika hujan meteor yang tidak terduga menghantamnya sehingga hancur lebur. Tidak hanya itu, batu-batu meteor yang berukuran kecil ternyata mampu membuat lubang berukuran besar di permukaan bumi seperti yang terjadi pada salah satu kota besar di bumi. Rupanya hujan meteor ini merupakan pendahuluan dari asteroid yang berukuran sebesar Texas. Seorang astonomer amatir yang pertama kali menemukannya, memberitahukan NASA, bahwa asteroid itu menuju ke bumi dalam waktu 18 hari mendatang. Setelah menganalisis penemuan astronomer tersebut, pihak NASA yang dipimpin Dan Truman (Billy Bob Thornton) ternyata mendapatkan kesimpulan yang sangat mengerikan karena asteroid itu dapat mengulangi bencana kiamat seperti yang pernah terjadi sekitar 65 juta tahun lampau. 

Kiamat yang terjadi puluhan juta tahun lalu itu memusnahkan spesies yang pernah menguasai bumi, yakni dinosaurus. Akhirnya Dan Truman pun memberitahu Presiden Amerika Serikat bahwa bencana hantaman asteroid itu terhadap bumi akan  dapat membuat kiamat yang menghancurkan segala kehidupan di permukaan bumi. Setelah mendapatkan berbagai masukan mengenai cara yang dapat mencegah asteroid menghantam bumi, akhirnya diputuskan bahwa penanaman bom nuklir dengan cara pemboran di asteroid yang dianggap paling besar kemungkinan akan keberhasilannya. Masalahnya tidak satupun para astronot profesional yang dimiliki Amerika maupun negara lain memiliki kemampuan untuk membor asteroid tersebut. Akhirnya pihak NASA menoleh pada kemungkinan lain, yakni sebuah kelompok pembor minyak yang dapat melakukan usaha tersebut yang maha sulit, jika tidak bisa dibilang mustahil.

Kelompok pembor minyak pimpinan Harry Stamper (Bruce Willis) memenuhi kriteria tersebut, karena mereka mempunyai reputasi paling tinggi dalam keberhasilan membor lapisan permukaan bumi yang paling keras sekalipun untuk mencari minyak.

Harry, tinggal bersama putrinya Grace disebuah usaha pengeboran minyak lepas pantai. Grace berteman dengan AJ, anak buah Harry. Harry amat menentang ketika AJ berpacaran dengan Grace, anak gadis semata wayangnya. Alasannya, AJ adalah pria yang tak bertanggung jawab, lagipula Harry tak ingin Grace, anak gadisnya yang cantik selamanya hidup dalam pengeboran minyak lepas pantai yang kumuh, jorok dan terpencil, karena AJ tak memiliki keterampilan yang lain selain keterampilan mengebor minyak seperti dirinya.

Singkat kata singkat cerita, karena keahliannya dalam urusan ngebor mengebor ini, Harry dan anak buahnya ditugasi dalam sebuah misi menyelamatkan bumi, dimana mereka akan diterbangkan kedalam sebuah batu granit yang paling besar yang sedang bergerak menuju bumi. Tugas mereka adalah mengebor granit tersebut tepat ditengahnya, meletakkan sebuah bom dan meledakkannya sebelum batu itu menghancurkan bumi.


Dalam pelaksanaannya, tugas ini ternyata sulit untuk dilaksanakan. Banyaknya hambatan yang mereka alami, pesawat pengangkut mereka yang mengalami kerusakan sehingga mereka terpaksa mendarat darurat, terpisahnya mesin pengebor AJ dan Harry karena pendaratan darutan tersebut, sampai rencana peledakan bom yang dilakukan dari bumi padahal Harry dan anak buahnya masih melakukan pengeboran, karena kinerja Harry yang dinilai lamban dan diperkirakan akan gagal, sementara keadaan bumi dan keselamatan penduduknya sudah terancam.



Rasa haru mulai dipancing keluar pada saat ketika mesin pengebor Harry mengalami kerusakan dan membuat mereka putus asa. Ketika itu pula AJ sampai ditempat itu dari usahanya yang tak kenal putus asa dalam menemukan tempat dimana Harry berada karena mereka telah terpisah jauh, dan AJ segera mengambil alih tugas pengeboran.

Pada suatu ketika, Harry menyarankan pengeboran yang dilakukan AJ untuk dihentikan, karena mesin satu-satunya yang masih mereka miliki itu akan rusak apabila terlalu dipaksa. Pada saat itu pula AJ ngotot untuk terus melakukan pengeboran dan meminta Harry untuk mempercayainya sekali ini saja. Antara kebimbangan, akhirnya Harry mengijinkan AJ untuk terus melakukan pengeboran meskipun itu bisa saja beresiko mesin mereka akan rusak, dan itu berarti gagalnya misi mereka dalam menyelamatkan bumi dari kehancuran. Kepercayaan yang Harry berikan ternyata tak dikhianati oleh AJ, terbukti ketika dia mampu melakukan pengeboran dengan kedalaman yang telah ditentukan.

Ternyata tugas mereka belum berhenti sampai disitu. Masalah muncul ketika ternyata detonator jarak jauh bom mengalami kerusakan dan mengharuskan seseorang untuk tetap tinggal dan meledakkan bom itu. Sebuah pengorbanan dituntut dari seseorang diantara mereka demi keselamatan teman-teman seperjuangan mereka dan kehidupan seisi bumi.


Mereka mengadakan pengundian, dan yang paling malang terpilih untuk meledakkan bom adalah AJ. Karena kasihan dan tak sampai hati Harry mengantarkan AJ keluar dari pesawat menuju tempat dimana bom akan diledakkan. Dalam perjalanan, AJ minta Harry untuk menyampaikan pesan kepada Grace bahwa ia amat mencintainya.

Harry yang sebelum pengundian memang telah mengikhlaskan diri untuk meledakkan dirinya tiba-tiba menyerang AJ dari belakang. Membuat pemuda itu gelagapan, dan mendorongnya kedalam lift dan mengirimnya kembali kepesawat. Harry memilih dia yang akan melakukan tugas itu, bukan AJ, masa depan anak gadisnya.


Sebelum melaksanakan tugasnya, melalui webcam Harry meminta maaf kepada Grace dibumi karena tidak bisa menepati janjinya untuk kembali lagi. Dan dalam linangan air mata, Grace mengatakan kepada ayahnya bahwa ia tidak malu memiliki ayah seperti Harry yang hanya berprofesi sebegai buruh pengebor minyak yang miskin, kotor dan bau. Amat mengharukan.

Keadaan semakin buruk ketika situasi diatas batu granit mulai tidak stabil. Batu-batu mulai beterbangan menghantam Harry yang berdiri sendirian diluar angkasa. Harry terpaksa menunggu untuk meledakkan bomnya sebelum pesawat yang mengangkut teman-temannya lepas landas, karena pesawat masih mengalami kerusakan.  Dan ketika akhirnya pesawat yang mengangkut teman-temannya bisa lepas landas, Harry justru tercampak kedalam lubang dan menjauh dari manual detonator bomnya. Padahal batu granit itu jaraknya sudah amat dekat dengan bumi dan beberapa saat berikutnya akan menghancurkan bumi dan segala isinya.

Dibumi, manusia pasrah dengan kiamat yang sudah didepan mata. Orang-orang berkumpul dilapangan, dan saling memanjatkan doa. Sementara teman-temannya Harry didalam pesawat dalam perjalanan menuju bumi menunggu dengan cemas, dan bermaksud ingin kembali karena khawatir terjadi sesuatu pada Harry yang membuat ia belum juga meledakkan bomnya padahal sudah lewat dari waktu yang seharusnya.

Ah… Armagedon, sebuah film yang mampu menguras air mata.