Minggu, 29 Juli 2007

Evening

Cast: Claire Danes, Toni Collette, Vanessa Redgrave, Patrick Wilson, Hugh Dancy, Natasha Richardson, Mamie Gummer, Eileen Atkins, Meryl Streep, Glenn Close
Director: Lajos Koltai
Produksi: Focus Features
Release Date: 29 Juni  2007


Film yang diangkat dari novel yang berjudul sama karangan Susan Minot ini bercerita tentang sebuah kenangan masa lalu dan intrik percintaan anak muda. 


Di hari-hari terakhirnya, yang ada di benak Ann Grant Lord (Vanessa Redgrave) adalah saat-saat yang ia lalui ketika berada di Newport lima puluh tahun silam. Nama Harris (Patrick Wilson) selalu disebut-sebut meski kedua putrinya, Nina (Toni Collette) dan Constance (Natasha Richardson), tak pernah tahu siapa Harris sebenarnya.


Dalam keadaannya yang sakit itu ia selalu berhalusinasi dengan menceritakan kisah percintaannya dimasa muda. Dalam cerita yang bersetting 60-an kala Ann masih muda, ia bersahabat dengan Lila Wittenborn. Menjelang pernikahannya, Lila mengundang Ann untuk menjadi pendampingnya. Ann pun datang bersama Buddy Wittenborn yang merupakan kakak Lina. Lalu Ann dikenali dengan calon suami Lila, Harris Arden. Namun setelah pertemuan itu, diam-diam Harris menyukai Ann.


Di malam pernikahannya Harris memadu kasih dengan Ann didalam sebuah rumah yang berada didalam hutan yang merupakan tempat rahasia Harris. Disaat yang bersamaan Buddy yang sebelumnya ditolak cintanya oleh Ann mengikuti mereka berdua dengan keadaan mabuk. Justru tragisnya pada saat itu Buddy ditabrak oleh sebuah mobil yang kabur melarikan diri. Saat Ann sangat menyesal ketika mengetahui keadaan Buddy yaang sudah tewas. Diiringi dengan penyesalannya yang mendalam ia lalu pergi menghilang untuk melupakan Harris.

Drama menyentuh garapan sutradara Lajos Koltai (yang sebelumnya lebih dikenal sebagai pengarah kamera untuk film-film seperti Malena dan Being Julia) ini menampilkan sederetan bintang ternama dari dua generasi. Dari generasi tua terdapat nama-nama, Vanessa Redgrave dan Meryl Streep  yang berperan sebagai Ann dan Lila, ditambah Glenn Close yang berperan sebagai ibunda Lila dan Buddy. Sementara dari generasi muda terdapat nama-nama Claire Danes dan Mamie Gummer yang berperan sebagai Ann dan Lila muda. Patut dicatat, baru di film ini Mamie bermain bersama dengan ibunya, Meryl Streep, kendati tidak ada satu adegan yang mempertemukan mereka dalam satu frame. Adapula Patrick Wilson dan Hugh Dancy  yang berperan sebagai Harris Arden dan Buddy. Ditambah penampilan dari Toni Collette  dan Natasha Richardson sebagai Nina dan Constance, puteri Ann, serta Eileen Atkins sebagai si perawat malam.


Memang awalnya agak sedikit membingungkan karena flash back dan munculnya karakter baru yang sebelumnya tidak ada tapi itu tak terlalu mempengaruhi keutuhan film ini. Film ini dibuat berdasarkan adaptasi dari novel bestseller karya Susan Minot. Namun, Lajos sang Sutradara cukup jeli mengalkulasikan segalanya, mulai dari sinematografi, editing sampai pada penataan musik sehingga film ini terasa lebih sebagai sebuah novel yang divisualisasikan lewat film.

Jumat, 27 Juli 2007

Live Free or Die Hard

Cast: Bruce Willis, Justin Long, Maggie Q, Timothy Olyphant, Mary Elizabeth Winstead
Director: Len Wiseman
Writers: Mark Bomback based on Novel "A Farewell to Arms" by John Carlin
Produksi: 20th Century Fox
Release Date: 27 Juni 2007


Ketika Die Hard pertama kali dibuat tahun 1988, mungkin Bruce Willis tidak menyangka kalau sosok polisi John McClane yang ia perankan, mendapat respon dari banyak khalayak. Semua sequel film ini selalu saja box office, tidak hanya di Amerika Utara tapi juga diseluruh dunia. Pasca kemunculan Die Hard 3 : With A Vengeance di tahun 1995, Banyak publik menyangka kalau inilah sequel terakhir dari aksi polisi “gila” John McClane.Tapi rasanya sayang bagi Twentieth Century Fox kalau harus menawatkan serial terlaris Die Hard. Dan 12 tahun kemudian atau di pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan ulang tahun Amerika di awal bulan Juli, Fox akhirnya merelease Die Hard ke 4.

Isu mengenai akan dibuatnya sequel ketiga Die Hard sudah santer terdengar di tahun 2000. Namun, akibat berbagai kendala, sequel tersebut baru terwujud di tahun 2007 ini. John McClane tentu saja tetap diperankan oleh Bruce Willis yang kali ini didampingi oleh Justin Long (Herbie Fully Loaded) yang memerankan Matt Farrell. Si gembong teroris Thomas Gabriel diperankan oleh Timothy Olyphant (Catch & Release), sang femme fatale, Mai, oleh Maggie Q (M:I-iii), sedangkan puteri McClane, Lucy, diperankan oleh si cantik Mary Elizabeth Winstead (Final Destination 3). Didukung pula oleh Cliff Curtis (Collateral Damage) sebagai petinggi FBI, Bowden, serta sineas Kevin Smith (Catch & Release) sebagai Warlock, sang master hacker.

Penyutradaraan kali ini dipercayakan kepada Len Wiseman, sutradara muda yang terangkat namanya lewat dwilogi Underworld. Wiseman pun menampilkan adegan-adegan spektakuler seperti saat McClane mengebutkan truk trailer yang dihujani misil dari pesawat F-35 dan menghancurkan sebuah jembatan layang. Atau, ketika McClane mengebutkan mobil polisi demi merontokkan sebuah helikopter. Dan memang seperti diketahui bahwa Willis sendiri yang memilih Len Wiseman sebagai sutradara dalam Die Hard ini karena kekaguman Willis dalam film Underworld Evolution yg disutradarai oleh Wiseman. Bahkan Willlis sempat mengatakan kalau Die Hard ini akan rusak kalau ditangani oleh Michael Bay

Inti cerita masih sama dengan film Die Hard sebelumnya, dimana John McLane (Bruce Willis) terjebak dalam situasi dimana seharunya dirinya tidak berada. Setelah mengabdi pada negaranya selama 30 tahun, mungkin bagi McClane inilah saat dia harus pensiun. Namun, keterpurukan karir dan kehidupannya membuat dia tetap pada pekerjaannya sebagai detektif kelas rendahan di New York. Dia menjadi sangat jauh dengan anaknya setelah dia bercerai dengan istrinya. Suatu saat, McClane diutus untuk menangkap hacker hitam musuh FBI yang memporak porandakan sistem IT negara.


McClane mau saja, karena ini pasti tugas berat dan hanya dia yang mampu mengatasinya. Matt Farell adalah hacker malang itu. Dia dituding merencanakan sebuah aksi luar biasa yang melumpuhkan kekuatan IT negara yang berhubungan dengan keamanan politik serta perekonomian Amerika, karena di era teknologi ini, semua hal berbasis komputer dan IT.

Adalah Thomas Gabriel (Timothy Oliphant) dan komplotannya yang melakukan sabotase dengan menjebol sistem komputer keamanan Amerika tersebut. Perbuatan Thomas Gabriel membuat pihak pemerintah Amerika kelimpungan. Bagaimana tidak, Gabriel berhasil menyusup menjebol sistem komputer mulai dari pengaturan sistem lalu lintas, pendistribusian listrik dan air, bahkan yang paling parah sistem komputer yang mengatur jadwal penerbangan serta sistem komputerisasi di badan-badan pemerintahan Amerika berhasil dilumpuhkan oleh gerombolan Thomas Gabriel.

John Mclane yang seharusnya hanya bertugas mengantarkan Matt Farrell menuju gedung FBI menjadi panjang urusannya ketika secara tak sengaja harus berurusan dengan gerombolan Thomas Gabriel. Bahkan John Mclane yang telah memiliki putri remaja, Lucy Mclane (Mary Elizabeth Winstead) ikut terlibat dalam situasi yang sangat pelik tersebut.


Live Free or Die Hard dapat dijamin memberikan aksi laga yang benar-benar memukau kepada penonton. Mulai dari adegan bagaimana mobil menabrak helikopter sampai adegan antara pesawat Jet tempur harus melawan sebuah truk kontainer. Semuanya itu dihadirkan oleh sutradara Len Wiseman untuk mempertahankan citra film Die Hard yang sarat dengan adegan laga.



Mereka yang terlibat dalam film ini pun bermain secara luar biasa untuk menghidupkan film ini. Timothy Olyphant mungkin tidak bisa menyamai karisma dari Alan Rickman sebagai Hans Gruber maupun karakter Simon di Die Hard 1 dan 3, tetapi ia tetap tampil meyakinkan dengan pesonanya sendiri. Tokoh penjahat disini tidak ditampilkan dengan dandan dan karakter yang bengis dan brutal. Justru sebaliknya, perlente, smart, dan ganteng. Karakter ini pula yang berhasil dan dengan mudah dibangun alasanya mengapa dia menjadi jahat, lagi-lagi cara ini halus dan berhasil. Justin Long pada awalnya ditampilkan sebagai beban dalam cerita - tetapi seiring bergeraknya cerita, ia juga memiliki kekhasannya sendiri dan mampu bekerja sama dengan baik dengan Bruce Willis di film ini. Pada akhirnya, dua gadis cantik yang masuk dalam film ini: Maggie Q dan Mary Elizabeth Winstead juga tidak sekedar dijadikan tempelan pemuas nafsu para pria tapi membawa kontribusi maksimal mereka dalam cerita. Saya harap sih peran Winstead di Die Hard berikutnya lebih diperbesar. Karakter Lucy McLane dalam film ini dapat dikatakan cukup bagus. Kehadiran anak John Mclane dapat dikatakan menamah seru bumbu dalam film, terlebih digambarkan karakter Lucy yang mempunyai nyali mirip seperti John Mclane walaupun perempuan.

Dari segi cerita, harusnya film ini lebih baik dari 3 film sebelumnya (Die Hard, Die Hard 2: Die Harder, Die Hard: With A Vengeance) karena diceritakan bahwa John McClane disini sebagai orang yang gaptek (gagap teknologi) dan tidak mengerti apapun mengenai komputer. Hal ini secara cerdas ditunjukkan melalui beberapa adegan seperti adegan di rumah Warlock, kawan dari Farrel. Bagaimana seorang hacker dengan tegas menyatakan tidak percaya terhadap berita karena menurutnya berita adalah rekayasa korporasi media saja. Lalu bagaimana parodi John McClaine atas sebuah fenomena "tradisional VS modern" . Hal inilah yang membuat unik film ini karena beberapa adegan yang menunjukkan kegagapan McClane menjadi sebuah adegan komedi yang mampu memancing tawa penonton.  Semua banyak sekali ditemukan dibeberapa adegan yang dijelaskan dengan halus namun mengena. Namun, Bruce Willis membuktikan bahwa dia masih bisa menjadi jagoan negara di usia uzurnya, dan aksi-aksi berbahaya yang luar biasa.