Cast: Morgan Freeman,Tea Leoni, Robert Duvall, Elijah Wood
Director: Mimi Leder
Director: Mimi Leder
Produksi: Pparamount Pictures
Release Date: 8 Mei 1998
Deep Impact dibintangi oleh Elijah Wood, Tea Leoni, Morgan Freeman, dan Robert Duvall, dengan salah satu produsernya adalah Steven Spielberg. Film yang disutradai Mimi Leder ini menceritakan tentang penemuan sebuah komet yang kemudian dinamakan komet Wolf-Biederman oleh Leo Biederman (Elijah Wood) dan Marcus Wolf (Charles Martin Smith). Menurut kalkulasi mereka komet ini akan menabrak Bumi dan berpotensi membuat kerusakan yang sangat dahsyat.
Singkat cerita, Amerika Serikat dan Rusia, dua negara yang aktif dalam pengamatan ruang angkasa bekerja sama meluncurkan sebuah misi yang disebut Messiah. Tujuan pembuatan Messiah adalah menghancurkan komet tersebut dengan nuklir. Misi Messiah ini tidak sepenuhnya berhasil karena gagal menghancurkan komet dan gagal membelokkan orbitnya. Komet ini justru terbelah dua, menjadi batuan angkasa yang masih membahayakan Bumi. Bagian komet yang dinamakan Biderman berukuran lebih kecil, pada akhirnya menerobos atmosfer Bumi dan jatuh di samudra Atlantis yang menimbulkan gelombang tsunami yang cukup dahsyat.
Bagian komet yang berukuran lebih besar, dinamakan Wolf, berhasil dihancurkan oleh misi bunuh diri pesawat Messiah. Awak Messiah yang masih hidup memutuskan untuk menabrakkan pesawatnya ke potongan badan komet dan berhasil menghancurkan si komet menjadi kepingan-kepingan kecil.
Film ini mengingatkan kita bahwa bencana antariksa bukan hal yang mustahil terjadi. Puluhan juta tahun lalu, Bumi cukup sering dibombardir oleh benda-benda langit seperti meteoroid dan asteroid dan menciptakan kawah-kawah besar di permukaan Bumi. Sebelum diceritakan lebih jauh mengenai kawah-kawah ini, saya perjelas dulu apa itu asteroid, meteoroid, dan meteorit.
Asteroid yang sering disebut juga sebagai planet minor adalah benda langit yang berukuran lebih kecil dari planet dan terdapat di sabuk asteroid, yaitu suatu wilayah yang berada di antara orbit Jupiter dan Mars. Asteroid-asteroid ini tak jarang mengorbit hingga mendekati orbit Bumi. Asteroid yang bergerak mendekati Bumi macam ini disebut NEA (Near Earth Asteroid). Sedangkan meteoroid adalah benda angkasa yang berasal dari pecahan asteroid atau komet, berukuran lebih kecil dari asteroid. Meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi akan mengakibatkan pijaran cahaya akibat gesekan yang disebut meteor atau orang awam menyebutnya sebagai bintang jatuh. Bersyukurlah, karena Bumi memiliki atmosfer yang dapat mengikis meteoroid tadi, ada yang terkikis dan terbakar habis di atmosfer, ada juga yang tidak. Jika meteoroidnya cukup besar dan tak seluruhnya habis terbakar di atmosfer, maka akan jatuh ke Bumi dan disebut sebagai meteorit.
Meteorit ini jika berukuran kecil tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Namun jika meteoritnya berasal dari sebuah asteroid yang cukup besar, sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup di Bumi. Sekitar 65 juta tahun yang lalu sebuah meteorit yang diduga berasal dari asteroid yang menghantam Bumi mengakibatkan kepunahan dinosaurus. Meteorit ini meninggalkan bekas kawah di daerah Chicxulub, Semenanjung Yucatan, Meksiko selebar 200 km dan kedalaman 3 km. Punahnya dinosaurus dan spesies lain ketika itu, bukan saja akibat dampak langsung dari hantaman meteorit tapi juga dampak tak langsung. Debu yang dihasilkan dari tabrakan cukup tebal dan menyelubungi atmosfer Bumi sehingga menghalangi sinar matahari masuk dalam kurun waktu tertentu (tahunan). Tumbuhan yang memerlukan sinar matahari dalam proses fotosintesis, akhirnya tak dapat melakukan ‘tugasnya’ dan berimbas pada matinya spesies lain akibat tak adanya tumbuhan yang hidup.
Sebuah kawah besar akibat tumbukan meteorit juga ditemukan di daerah Arizona, tepatnya di Canyon Diablo, Amerika. Kawah yang dinamakan Barringer Crater ini berdiameter 1,2 km dan kedalaman 200 meter dan berumur 50 ribu tahun. Nama Barringer diambil dari nama Daniel Moreau Barringer, seorang ahli pertambangan yang pertama kali mengemukakan pendapat mengenai penyebab terbentuknya kawah adalah akibat dari hantaman sebuah meteorit.
Selain dua kawah tersebut, setidaknya ada 150 kawah meteorit yang ditemukan di Bumi. Kebanyakan kawah-kawat tersebut berumur ribuan bahkan jutaan tahun. Beberapa isu mengenai kiamat juga banyak dikaitkan dengan asteroid. Hal ini didasarkan pada banyaknya benda langit yang melintas dekat Bumi. Tahun 1989 sebuah asteroid bergerak sangat dekat dengan Bumi. Asteroid ini hanya berjarak 64.000 km, lebih dekat dari jarak Bumi - Bulan (384.000 km). Energi yang tersimpan dari pergerakan asteroid ini cukup besar, yaitu 50.000 kali lebih kuat dari energi yang dihasilkan oleh bom atom Hiroshima. Pada tahun 2028 diperkirakan sebuah asteroid akan mendekati Bumi.NASA juga mencatat adanya sebuah asteroid yang berpotensi akan menabrak Bumi pada tahun 2019.
NASA dan ESA (badan antariksa Eropa), sebagai sebuah badan yang mengurusi hal ini menempatkan beberapa satelit pemantau yang dilengkapi teleskop landas angkasa untuk mengamati pergerakan NEA. Seperti di film Deep Impact, jika ada asteroid atau benda langit yang berpotensi menabrak Bumi dan memicu bencana dahsyat, maka pihak-pihak tersebut setidaknya menyiapkan beberapa skenario penyelamatan. Entah dengan penghancuran atau pembelokan orbit benda-benda tersebut. Sejak awal 1990-an NASA bersama Strategic Defence Initiative Organization bahkan telah merancang satelit penghancur berpeluru kendali. Proyek ini dinamakan Clementine-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar