Minggu, 27 Juli 2003

Charlie's Angels: Full Throttle


Cast: Drew Barrymore, Cameron Diaz, Lucy Liu, John Cleese, John Forsythe
Director: McG
Writers: John August, Cormac Wibberley, Marianne Wibberley
Release Date: 27 Juni  2003


Kisah drama aksi Charlie's Angels ini diawal tahun 2000 berhasil meraih sukses besar di beberapa negara, bahkan satu bulan dalam pemutaran perdana, dikabarkan telah meraup keuntungan ratusan juta dollar. Maka tak heran, dibuat sekuelnya untuk melanjutkan kesuksesannya.


Sebenarnya, film ini terinspirasi dari kepopuleran serial televisi yang diperankan oleh 3 artis cantik papan atas. Film aksi laga ini berdasarkan serial tersebut, diarahkan oleh sutradara sama dari film sebelumnya yaitu McG.


Berawal dari 3 detektif cantik dan handal, Natalie Cook (Cameron Diaz), Dylan Sanders (Drew Barrymore) dan Alex Munday (Lucy Liu), yang bekerja pada perusahaan detektif swasta Charlie Townsend Private Investigation. Sebagai agen penyelidik berpengalaman, mereka mendapat tugas untuk menemukan sejumlah perhiasan yang hilang. 

Perhiasan yang hilang ini bukanlah perhiasan biasa karena perhiasan itu berisi informasi saksi perlindungan FBI. Sebelumnya, satu persatu dari 5 orang saksi mati terbunuh secara misterius. Maka agen-agen charlie melakukan penyamaran untuk dapat membongkar kasus pembunuhan yang bertalian dengan kasus yang belum terungkap.



Bila Charlie's Angels pertama bisa disebut 'A textbook for summer film' (dalam arti kata dumb, loud and fun) maka Charlie's Angels: Full Throttle adalah 'textbook for summer sequel'. Charlie's Angels 2 sama saja dengan yg pertama hanya budget yg lebih, lebih besar, lebih berisik, lebih panjang dan lebih dumb.

Sepertinya film ini tidak terlalu peduli dengan plot. Tidak ada alur linear, perkembangan karakter atau penjelasan plot yang jelas; lebih difokuskan kepada aktifitas para angels di dalam dan luar tugas, teknik penyamaran-penyamaran konyol yang mereka lakukan (dari menyamar menjadi penari Pussycat Lounge sampai menjadi agen koroner) dan juga cara-cara nyeleneh mereka dalam mengerjakan tugas mereka (menjadi biarawati). Apa yg dilakukan para pemainnya adalah having fun, and it shows. Doesn't mean we have to like it, though.


Akting para pemainnya boleh juga sih, mengingat filmnya yg buat fun doang; Cameron Diaz memang mempunyai comic timing yg cukup bagus, dan peran Drew Barrymore cukup ok lah. Dari ketiga Angels ini sepertinya Lucy Liu lah yang paling menonjol, dengan pembawaannya yang agak judes namun tidak seliar Drew Barrymore. Menggantikan peran Bosley yg ditinggalkan Bill Murray adalah Bernie Mac. Brotha satu ini benar2 mempunyai comic timing yg tinggi, pembawaannya yg cukup nervous sangat menunjang sebagai pengganti Murray. Demi Moore tidak pernah dikenal sebagai aktris yang handal, namun walau muncul cuman 20 menit saja dia cukup meninggalkan kesan, terutama karena badannya yang bagus. Dengan shot slow motion ketika tante Moore berlari-lari di pinggir pantai, sepertinya dia bisa menjadi iklan yg bagus untuk program diet, olahraga dan operasi plastik .Tapi apa gunanya menutupi identitasnya di film ini, kalau 99% materi promosinya sudah menggembar-gemborkan tante Moore sebagai penjahat?



Bintang pendamping dan cameonya juga banyak, hampir menyaingi Zoolander. Luke Wilson dan Matt LeBlanc kembali muncul sebagai pacarnya Natalie dan Alex, tapi tidak berbuat banyak. Matt LeBlanc masih mending walau perannya hanya sebagai bantingannya Lucy Liu. Terus ada Crispin Glover yg kembali sebagai Creepy Thin Man, walau akhirnya dia sempat mempunyai adegan menarik dengan Drew Barrymore, tapi sebenarnya dia hanyalah sekedar tempelan. John Cleese muncul sebagai ayahnya Lucy Liu, tapi perannya hanya sebatas ayah yg salah paham mengira anaknya seorang hostess. Lucu sih pada awalnya tapi lama kelamaan membosankan juga. Lalu ada Justin Theroux sebagai mantan pacarnya Dylan yg ternyata seorang mafia Irlandia, lengkap dengan bodi super kencang dan aksen Irish superkentalnya. Terus Rodrigo Santoro yg kerjanya hanya berlari-lari dalam slow motion, Bruce Willis dan Robert Patrick yg hanya sebagai setup dari cerita dan juga cameo dari Pink, Eve, dan si kembar Mary Kate dan Ashley Olsen. 


Sutradara McG memang mempunyai kemampuan visualisasi yg baik, dan juga mampu menciptakan alur yg cepat. Dia bisa pushing the limit of the PG-13 film (I swear at some point I can see some n/pples!). Tapi durasi 106 menit rasanya agak terlalu panjang untuk visual-visual indah dan musik yg berisik, jadinya kok seperti video clip yg panjangnya 2 jam?

1 komentar: