Cast: Emma Stone, Penn Badgley, Amanda Bynes, Cam Gigandet, Thomas Haden Church, Patricia Clarkson, Lisa Kudrow, Malcolm McDowell, Alyson Michalka, Stanley Tucci
Director: Will Gluck
Writers: Bert V. Royal
Produksi: Screen Gems
Release Date: 17 September 2010
Kapan sebuah film drama komedi remaja berada pada level secerdas ini? Mungkin Mean Girls (2004) yang ditulis oleh Tina Fey dan berhasil meroketkan nama Lindsay Lohan adalah yang terakhir melakukannya. Film remaja yang tergolong sukses itu dibintangi oleh Lindsay Lohan yang kala itu disebut-sebut sebagai 'the Hollywood rising star'. Mean Girls mengangkat tema di kalangan sekolah menengah atas dan segala permasalahannya, menurut saya film tersebut memang lucu, menghibur, dan yang paling penting 'jujur'. Kali ini Easy A hadir dengan menggandeng Emma Stone yang saat ini sedang naik daun dalam karirnya (Zombieland, Superbad, The House Bunny), mengambil tema yang hampir serupa dengan Mean Girls namun diceritakan dengan cara yang lebih agresif.
Seperti halnya film drama komedi remaja sukses lainnya yang mengambil tema cerita literatur klasik sebagai inspirasi ceritanya – Clueless (1995) yang mengambil inspirasi dari karya Jane Austen, Emma, dan 10 Things I Hate About You (1999) yang mengambil inspirasi dari karya William Shakespeare, The Taming of the Shrew — penulis naskah, Bert V. Royal, juga mengadaptasi jalan cerita The Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne untuk jalan cerita Easy A, yang berkisah mengenai perjuangan untuk menciptakan kehidupan baru setelah melalui beberapa kejadian yang membuat kehidupan sang karakter utama dipandang sebelah mata.
Easy A menceritakan tema yang unik, tentang kehidupan remaja, cerita keseharian yang menjadi fenomena sekaligus bencana di dunia remaja itu sendiri. Fenomena dan bencana itu adalah rumor, gosip, kabar angin yang menyebar cepat, luas dan entah bagaimana bisa menjadi seperti fakta yang dipercaya oleh para remaja di lingkungan tempat ia berkembang. Ia terdengar sepele, apalagi jika dilihat dari kaca mata orang dewasa. Namun, tidak begitu halnya jika dilihat dari kaca mata remaja. Bagi mereka gosip, rumor adalah gaya hidup, sesuatu yang wah, hiburan yang kadang dijadikan ‘dewa’. Gosip yang didewakan ini akhirnya bisa mengubah jalan hidup si remaja, membentuk karakternya hingga mempengaruhi ke semua aspek kehidupan lainnya.
Rumit memang, hanya dikarenakan gosip dan rumor saja, hidup seorang remaja bisa berubah. Namun, itu bukan isapan jempol semata? Ia adalah fakta, terjadi hampir di seluruh kehidupan remaja. Terutama di negeri barat. Mengenai fenomena sekaligus bencana di dunia remaja ini, Easy A menyajikannya dengan apik, sangat baik, padat, berisi namun tetap terkesan muda.
Emma Stone berperan sebagai Olive, seorang cewek 'biasa' di sekolahnya yang sama sekali tidak dilirik oleh lelaki, bahkan teman wanita pun sangat sedikit. Ia melakukan semua hal sendiri dan dibawah radar. Olive sudah pasti bukan cewek yang populer di sekolah, namun ia juga bukan the-biggest-loser disana. Ia hanya 'biasa'. Suatu hari, temannya Rhiannon (Alyson Michalka) mulai bertanya pada Olive tentang hubungan percintaannya dan tentu saja mengenai hubungan sex. Karena merasa terdesak, Olive berbohong dengan mengatakan kalau ia baru saja melakukan hubungan sex dengan seorang cowok kuliahan yang tampan. Sayang, Marianne (Amanda Bynes) Percakapan di toilet sekolah ini tidak sengaja terdengar oleh Marianne, seorang gadis Katholik yang taat dan populer di sekolah. Dalam hitungan jam, gosip tentang Olive pun menyebar ke seluruh sekolah dan dia jadi terkenal. Olive yang bahkan dulunya invisible, sekarang menjadi pusat perhatian di sekolah.
Awalnya, Olive menyukai ketenaran yang mendadak itu, ia merasa senang karena tiba-tiba saja banyak orang yang mengenal dirinya. Ia pun mulai merubah penampilannya menjadi lebih hot. Namun tidak disangka banyak teman pria di sekolahnya yang minta bantuan padanya untuk berpura-pura sudah berhubungan sex dengan mereka. Ada juga seorang gay yang ingin image-nya berubah dan akhirnya meminta bantuan Olive. Tentu saja semua tidak gratis, Olive meminta imbalan yang tidak muluk yaitu hanya sebuah gift card. Alhasil, banyak orang yang ingin meminta bantuan Olive secara sembunyi-sembunyi. Lama kelamaan keadaan semakin memanas dan Olive pun sudah mulai 'gerah' dengan hujatan teman-teman di sekolah tentang dirinya, bahkan Rhiannon pun mulai membencinya.
Olive, yang merasa menemukan kesamaan nasib dengan Hester Prynne dari novel The Scarlet Letter akhirnya memakai huruf A berwarna merah (di dalam novel Scrallet Letter, Hester Prynne dipaksa memakai gaun berlabel A berwarna merah).“A” adalah singkatan dari adultery. Olive benar-benar melihat dirinya sama mengenaskannya dengan Hester Prynne. Bedanya, Olive menikmati situasi ini.
Olivia tersadar bahwa dia membenci dirinya yang baru. Tidak mau terjebak seperti karakter Hester Prynne di novel The Scarlett Letter yang ia pelajari, dimana karakter tersebut hanya dapat berdiam diri ketika ia dihakimi oleh banyak orang, Olivia kini menyusun rencana untuk dapat memulihkan nama baiknya kembali di sekolah.
Untuk sebuah drama komedi remaja dengan durasi tayang selama 92 menit, Easy A menawarkan begitu banyak tema yang mendalam di sepanjang jalan ceritanya. Mulai dari seks, persahabatan, keperawanan, pengkhianatan hingga fanatisme dalam mempercayai suatu hal mampu diolah dengan baik oleh penulis naskah, Bert V. Royal, dengan sangat baik. Semua tema yang terkesan berat dan dimasukkan dalam jalan cerita Easy A tersebut justru tidak mengurangi kandungan komedi yang ada di dalamnya ketika Bert secara cerdas berhasil muncul dengan banyak dialog-dialog satir yang sangat mampu untuk mengundang senyum siapapun yang mendengarnya.
Emma Stone terlihat sangat bersinar dalam film ini. Semua adegan yang diperankannya terlihat sangat total dan pas. Ia banyak menggunakan ekspresi-ekspresi pada wajahnya pada adegan komedi dan hal tersebut berhasil menghibur. Sepertinya Emma sangat paham bagaimana caranya membuat sebuah mimik yang tepat dengan perasaan dan pikirannya dalam film ini. Saya yakin sekali kalau Emma Stone akan menjadi aktris besar someday, asal ia tidak mengikuti jejak Lindsay Lohan. Apalagi Emma sebentar lagi akan bermain dalam film Spider-Man (2012) terbaru bersama Andrew Garfield dan berperan sebagai Gwen Stacy. Selain Emma, para pemeran pembantu seperti Stanley Tucci, Patricia Clarkson, Lisa Kudrow, dll juga semakin membuat film ini meriah dengan totalitas akting mereka masing-masing.
Tak hanya Stone, bintang-bintang muda lainnya juga berhasil mencuri perhatian di film ini, khususnya Amanda Bynes yang berperan sebagai Marianne Bryant. Walau tidak mendapatkan porsi peran sebesar Stone, namun dialog-dialog Marianne yang tak kalah satirnya dengan dialog Olivia berhasil membuat Bynes tampil sangat menyegarkan.
Selain dipenuhi dengan talenta-talenta muda, Easy A juga dipenuhi dengan nama-nama aktor dan aktris komedi kaliber seperti Stanley Tucci, Patricia Clarkson, Thomas Haden Church, Lisa Kudrow dan Malcolm McDowell. Yang membuat peran mereka sedikit berbeda dengan peran-peran karakter dewasa di banyak film drama komedi remaja lainnya, di sini mereka digambarkan sebagai karakter dewasa yang cerdas dan bijaksana, daripada digambarkan hanya sebagai peran pendamping tanpa memberikan kontribusi peran yang jelas. Dari nama-nama tersebut, Tucci dan Clarkson tampil sangat jenaka dengan peran mereka sebagai orangtua Olive. Beberapa dari penonton kemungkinan besar akan mengharapkan bahwa mereka memiliki orangtua yang sejenaka pasangan Tucci dan Clarkson.